

Pikirkan tentang apa pertanyaan yang akan Anda ajukan. Apa yang tidak Anda ketahui pada wawancara yang terbukti menjadi penting pada waktunya? Pertanyaan apa yang harus Anda ganti?
Pikirkan tentang apa pertanyaan yang akan Anda ajukan. Apa yang tidak Anda ketahui pada wawancara yang terbukti menjadi penting pada waktunya? Pertanyaan apa yang harus Anda ganti?
Sebagai salah satu wujud komitmen Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi 1000 orang Palestina dalam kurun waktu 2008-2013, Direktorat Kerja Sama Teknik, Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu RI mengadakan kembali kegiatan pelatihan untuk Palestina.
Untuk itu tanggal 19-27 September 2012 diselenggarakan “International Training Program on Information and Communication Technology Support for Palestinian SMEs Development. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Bandung, 19-27 September 2012, bekerja sama dengan COMLABS dan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan, Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB).
Acara pelatihan dibuka secara resmi oleh Duta Besar Suprapto Martosetomo, Staf Ahli Bidang Kelembagaan Kemlu RI (19/09/12). Dalam sambutannya, Bapak Duta Besar Suprapto, menyampaikan bahwa kemandirian bangsa Palestina merupakan salah satu kunci utama bagi Palestina untuk mencapai kemerdekaan.
Saya sendiri memberikan pelatihan untuk topik "Knowledge Managament for SME" dan "e-Learning for SME" yang diharapkan menjadi bekal kemandirian ekonomi yang harus dibangun agar Palestina memiliki masa depan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengingat perannya yang signifikan dalam menopang pembangunan ekonomi.
UKM memperluas lapangan pekerjaan, membuka peluang yang lebih baik, dan meningkatkan potensi ekonomi lokal. Lebih lanjut Duta Besar Suprapto menyampaikan bahwa disaat krisis ekonomi pada waktu lalu, Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia terbukti tangguh menghadapi krisis dan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi. Melalui pelatihan seperti ini, Indonesia ingin membagi pengalaman dan kapasitasnya di bidang ICT guna membantu pengembangan UKM di Palestina.
Sejalan dengan hal tersebut, Duta Besar Palestina untuk Indonesia menyampaikan bahwa terdapat berbagai program pelatihan peningkatan kapasitas untuk Palestina. Tidak hanya terbatas dalam program yang dilaksanakan oleh Direktorat Kerja Sama Teknik, tetapi juga dalam kerangka New Asia Africa Strategic Partnership (NAASP).
Hari ini diisi dengan berbagai kegiatan yang lengkap dan berwarna. Mulai yang menggembirakan sampai yang menyedihkan terjadi silih berganti sbb:
Rapat Manajemen dan Rekrutmen
Rapat di Comlabs-ITB kali ini membicarakan beberapa topik penting diantaranya:
Beberapa alasan menggunakan ACL :
Ehm…kelihatannya sepele ya..tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Coba lihat dan teliti film Amerika yang memperlihatkan seseorang harus ujian mengemudi berkali-kali agar lulus mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) seperti di film “Speed-2″ dengan Sandra Bullock sebagai pemeran utamanya. Tilik juga Nelson Piquet, ex-pembalap F-1 yg terkenal dari Brazil, yang harus belajar mengemudi lagi karena sering melanggar lalu lintas.
Kelihatannya masih banyak pengemudi di Indonesia harus ujian SIM ulang agar mereka tidak menganggap kendaraannya dan mengemudi di jalanan adalah "Ekpresi Kebrutalan" dirinya :-(
http://www.youtube.com/watch?v=fPdgLWHC3xg
Karena itulah, walaupun hari Minggu, saya segera bawa ke dokter di salah satu rumah sakit di Jalan Dago. Setelah manunggu cukup lama, akhinya ia mendapatkan perawatan dari dokter jaga disana. Kami diberi resep obat anti alergi yang harus dimakan setiap hari (kalu tidak salah) untuk mencegah gatal karena alergi tersebut
Acara langsung "digebrak" dengan Donor Darah dan saya kebagian urutan nomor 5 (The Lucky Number)....... Saat itu datang juga sahabat Heru Pramono yang saya "paksa" agar darahnya mau "disedot" PMI. Kemudian dengan "enggan" dia mau masuk ke bilik Donor Darah...... Taraaa! Kurang lebih setengah jam kemudian dia keluar dengan wajah berseri tanpa "penyesalan" :-)
Sungguh terasa bahwa "Setetes Darah Kita, Menyelamatkan Nyawa Orang Lain", panitia Reuni kali tidak ingin kehilangan momentum. Meeka sadar bahwa reuni bukan hanya masalah "having fun" (baca: hura2) namun lebih kepada semangat sesuai spanduk reuni yang berbunyi "Berjumpa......Berkumpul......Bermakna".
Acara kedua adalah Foto Bersama.....Inilah waktunya bernarsis-ria.....Teu emut mun ayeuna geus kapala opat manjing kalima.....Ikut berteriak dan bergaya bebas bak John Travolta atau Mick Jagger......Berkali-kali difoto sampai lupa apakah saya pernah di kelas 3B1 atau 3B2......Pokonamah kafoto we lah :D
Para alumni berfoto di depan kampus Belitung 8 pada saat cuaca panas......Ya itu tadi, kalau soal berpose mah tidak kalah sama anak cucunya....Meriah dan kekanak-kanakan.....Wajar saja sudah lebih dari seperempat abad tidak bertemu :D
Kemudian alumni "digiring" ke aula di tingkat 3 sebelah belakang kiri SMA 5 Bandung.....Pangling memang atas perubahan yang ada...Semakin padat dan lengkap, namun hampir semua "renghap ranjug" sampai aula di tingkat tiga bakating ku cape :)
Sampai di Aula kelupaan belum sempat Sholat Duhur.......Dan pemirsa.....Turun lagi ke lantai dasar untuk sholat di Musholla yang cukup asri. Saat itu "tampuk pimpinan" (imam) sholat diserahkan kepada saya, mungkin saja karena saat itu "Saltum" (Salah Kostum) pakai batik ke acara alumni sehingga terlihat "berwibawa".
Setelah makan siang dari katering milik sesama alumni, acara dilanjutkan dengan "Tepang Sono dengan jajaran Civitas Sekolah dan eks Guru SMA 5 Bandung". Saat itu hadir guru-guru seperti Ibu Sukapti (Guru Matematika yang kebetulan juga tetangga rumah), Ibu Ani (Biologi) Ibu Winarsih (Sejarah), Ibu Mami Tumbelaka (Bhasa Inggris), Pak Arief (Fisika), Pak Rusli+Bambang (Olahraga), Pak Margana (Matematika) serta Kepala Sekolah saat ini Bapak Jumdiat Marzuki beserta dua Wakasek.
Acara dibuka dengan semua alumni menyanyikan himne Guru sebagai berikut:
Hari ini sesuai janji pada Mahasiswa, saya mulai kuliah dengan sarapan bubur. Sangat menarik, ketika para mahasiswa seperti "antri sembako" saat mengambil bubur yang disediakan. Banyak dari mereka meminta tmbah karena buburnya memang enak dan "Maknyos". Sungguh kuliah yang tidak terlupakan olseh dosen mahasiswa Kewirausahaan Prodi Akun6tasi Universitas Widyatama.
Bubur disajikan oleh Tendy Septiadi (0112A008) lengkap dengan kompor gasnya agar tersaji dengan hanta. Sebetulnya, awalnya ia tidak tertarik di bidang ini, namun karena ada satu bakat yang terpendam dalam dirinya yaitu “Bakat Ku Butuh” maka jadilah dia wirausahawan.
Tendy adalah pemilik “Bubur Ayam Pardoel”, beralamatkan di jl.Pasir Luyu Barat no 34 yang saat ini sudah dijadikan menu pilihan sarapan pagi, bagi warga Pasir Luyu Barat khususnya, dan warga lainnya yang mau berangkat ataupun pulang kerja, karena saat ini Bubur Ayam Pardoel sudah mulai buka dari pagi pukul 06.00- 10.00 Pagi dan sorenya buka pukul 16.00- 22.00 wib
Singkat kata Tendy sudah jadi “Pengusaha Bubur” yang sukses dan baru saja merenovasi tempat usahanya dengan modal sendiri. Saat ini dia bisa berdikari dan menghidupi dirinya dan bebera pegawai yang tidak mampu di tempat usahanya. Bahkan dia mampu menyekolahkan kembali anak buahnya yang putus sekolah sehingga bolehlah dia dipanggil sebagai “Social Entrepreneur”.
Setelah itu dsampaikan kuliah KEWIRAUSAHAAN Bab 4 Berorientasi Pada Tindakan sbb:
Tujuan Pengajaran
Ciri-ciri Pengusaha ==> Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat
Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action) => Menghindari:
8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey):