Saturday, March 29, 2008

Tips Memilih Suatu Karir (a.k.a Pekerjaan)

Menurut saya, ada beberapa komponen yang perlu kita perhatikan sebelum Memilih Suatu Karir (a.k.a Pekerjaan) sebagai berikut:

a. Kesempatan Belajar:
Kelihatannya naif, tapi terasa sekali bahwa setelah lulus ada kekosongan atau "gap" antara dunia kerja dengan pendidikan. Kita ternyata harus berhubungan bukan hanya sekedar dengan Rangkaian Listrik, Elektronika, atau Propagasi Antena. Namun juga harus bisa bekerja secara tim, berjiwa proaktif, berbicara atau bekerja sama dengan orang asing, menyusun jadwal atau laporan dan lain-lain. Hal ini dapat diperoleh dari institusi atau perusahaan yang mapan dan "well organized" atau juga sedang berkembang namun memberi kesempatan untuk pengembangan diri pegawainya. Itulah mengapa saya niatkan pertama kali lulus untuk bekerja di tempat seperti ini agar memberi nilai tambah.....

b. Lokasi yang tepat:
Kadang kita lupa bahwa tempat kita bekerja selama minimal 8 jam sehari (baca: 33,3% dari hidup kita)memerlukan lingkungan yang tepat. Mulai berangkat sampai pulang kerja harus kita perhatikan semua biaya (termasuk kerugian) dan penghasilan/keuntungan yang kita peroleh.
Jangan lupa perhatikan juga "emotional atau social cost" yang kita tanggung dari pengambilan keputusan tsb. Sebagai contoh saya pernah memutuskan dan memilih bekerja di Bandung walau gajinya lebih kecil dengan alasan keluarga serta ingin memperoleh kesempatan pengembangan diri.....

c. Nama besar:
Kadang kita perlu suatu "papan loncat" (baca: spring board) agar kita tercatat (terutama di CV)pernah bekerja atau terlibat dengan institusi atau perusahaan besar. Bisa juga itu berupa kerja sama dengan tokoh besar yang bisa merekomendasikan kita agar dapat pekerjaan yang lebih baik.

d. Gaji besar:
Bagi saya hal ini relatif, karena setelah bekerja selama ~18 tahun (di beberapa perusahaan yang berbeda), dirasakan bahwa kebahagiaan pada saat pertama kali bekerja sampai sekarang relatif hampir sama. Karena hal itu sesuai dengan rumus "High Risk High Gain" karena perusahaan yang kita tempati bukan milik kakek atau nenek kita. Kecuali kalau perusahaan itu milik pribadi, maka kita bisa memperlakukan institusi atau perusahaan sesuai keinginan kita.

e. Identifikasi Diri:
Bagi laki-laki (terutama yang sudah berkeluarga) bekerja bukan hanya urusan mencari uang namun merupakan identifikasi diri. Ada hal-hal di luar material yang membuat dia bahagia dan berharga dihadapan komunitasnya agar tetap eksis. Pekerjaan (baca: kegiatan) apapun yang
kita pilih asal memenuhi azas ini akan membuat kita bahagia dan berharga. Sebagai contoh, saat ini saya punya impian kembali sebagai guru (juga dosen) karena merasa karir ini (termasuk jadi orangtua)tidak pernah berakhir kecuali maut memisahkan kita (http://sardjana.multiply.com/journal/item/65)

Saturday, March 22, 2008

Diantara Musibah dan Bencana


Tidurku tidak nyenyak tadi malam.....
Pikirkan resah dan gundah derita Ibu Pertiwi
Berkeluh kesah Diantara Musibah dan Bencana
Mengukur serta menimbang asa yang hilang diterjang masa

Akankan aku menyerah pada semua ini???
Tanpa berikan perlawanan diri yang berarti
Menyeruak kerdil dengan beribu galau di hati
Sebagai anak negeri mencari jati diri....Mengapa ini bisa terjadi????

Gambar dipinjam dari: http://heliconia.files.wordpress.com/2007/05/hp2.jpg

Tuesday, March 11, 2008

Nyuhunkeun Pidua'na: Pun Anak Dirawat di Rumah Sakit

Assalammulaikum WR WB.

Nyuhunkeun Pidua'na kasadayana, Pun Anak Riris Dirawat di Rumah Sakit di Bandung kumargi keuna panyawat Tipes (Tiphoid) ti dinten Sabtu (08 Mar 08). Sigana mah kacapean salami ngudag elmu di sakola sareng di rorompok kumargi kedah diajar wengi pisan.....utamina bade mayunan ujian SMP ayeuna

Ieu teh kadua kalina, Riris keuna panyawat anu sami dina ping 27 Januari 2007......Ku kituna manawi aya wargi aya resep afdol supados pun anak ningkat daya tahan salirana... Teu kinten bingahna upami para wargi tiasa ngadu'a kanggo kasehatan pun anak Riris......

Hatur nuhun anu kasuhun.......

Salam baktos abdi sakulawargi
Djadja Achmad Sardjana