Tuesday, December 30, 2008

Penanggalan Hijriyah Bukan Hanya Sebuah Perjalanan Kisah

Kita mungkin sudah tahu bahwa, kemarin adalah tanggal 1 Muharram 1430 H.... Tahun baru bagi Umat Islam sedunia....Sebuah penanggalan yang didasarkan pada landasan historis dari hijrahnya junjunan kita, Nabi Muhammad SAW.

Hijrah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu (para nabi) untuk berlepas diri dari alam kebatilan (kondisi dimana manusia tidak hidup dengan Kitab Allah). Dalam kitab suci Al-qur'an dikenal istilah: IMAN-HIJRAH-JIHAD, yang berarti bahwa hijrah muncul dan dilakukan karena dorongan IMAN atau percaya bahwa kehidupan yang tidak berpedoman kepada Kitab Allah adalah kekafiran, yang akan membawa manusia pada kebinasaan dan kehancuran. Dan percaya bahwa hanya dengan berpedoman kepada Kitab Allah sajalah keseimbangan dapat diciptakan. Atas dorongan kepercayaan tersebutlah maka hijrah dilakukan, yang dimaksudkan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan yang tidak berlandaskan Kitab Allah dan membangun suatu tatanan baru yang berlandaskan kepada KItab Allah. Maka dari itu konsekwensi dari berhijrah adalah berjihad, yakni memperjuangkan apa yang dipercayai tadi (Keharusan Kitab Allah sebagai pedoman).jadi dapatlah disimpulkan bahwa kata hijrah tidak dapat dipisahkan dari kata iman dan jihad.

Selamat Tahun Baru Islam 1430 H......

Penanggalan Hijriyah Bukan Hanya Sebuah Perjalanan Kisah

Tuesday, December 23, 2008

Hidup Itu Bukan Perjalanan Menuju Kilometer Nol

Setiap hari Senin engkau selalu melewatinya di jalan tol Cawang.....
Tiap jengkal yang kau tuju dan tiap waktu yang kau tunggu, bukan itu maksudmu......Mengejar napsu dan merengkuh dunia seakan tiada yang tertunda.....Memang, keluargamu butuh sesuatu untuk hidup....Namun, semuanya takkan berarti bila hatimu jauh menderu.......Sampaikan bahwa engkau masih bisa berjalan di muka bumi dengan pasti....Serta yakinkan dirimu kembali membumi....Hidup Itu Bukan Perjalanan Menuju Kilometer Nol

Wednesday, December 17, 2008

Renungan Menjelang Hari Ibu: Surga Ada Di Telapak Kaki Ibu

Tanggal 22 Desember akan diperingati sebagai "Hari Ibu"..... Mungkin peringatan itu tidak sebanding dengan jasa-jasa ibu terhadap kita.....Peringatan itu seolah-olah sedikit memberi pencerahan dan penisbahan dari keinginan kita untuk membalas kebaikan seorang ibu....

Walapun saya seorang ayah, benar adanya bahwa "Kasih Ibu Sepanjang Kalbu". Tak dipungkiri ikatan batin, kasih sayang, indra ke enam, telepati, supra natural dan "emotional binding" lainnya ada antara seorang ibu dan anaknya......Saya pribadi yang sudah berumur lebih dari empat dasa warsa masih merasakan ikatan emosional dengan ibu yang sangat intense....Sebagai contoh, tiap pulang dari Jakarta beliau masih menelpon saya untuk menanyakan hal-hal "nitty gritty" namun sangat dalam seperti menanyakan kesehatan, pekerjaan bahkan sholat saya ....Dan pada senin shubuh sebelum berangkat kerja ke Jakarta beliapun masih menyempatkan untuk menelpon serta mendoakan dan mendorong kepergian saya itu. Belum lagi keterlibatan beliau pada momen spesial lainnya yang menjadikannya seseorang yang mengganjilkan dan menggenapkan.

Alangkah bahagianya kaum ibu yang selalu berusaha untuk memperoleh "Oscar" dalam perannya membimbing dan mengiringi hidup putra-putrinya.... Betapa bersyukurnya anak yang sholeh medapatkan ibunya termasuk dalam figur Ibu yang sholeh seperti istrinya Imran yang Memiliki Visi Pendidikan untuk Mengabdi kepada Allah, atau seperti ibunya Nabi Musa yang Memiliki Keyakinan Kuat terhadap Janji Allah, atau
istrinya Fir'aun yang Penuh Suka Cita dalam Mendidik, dan masih banyak lagi ibu teladan dalam Al-Qur'an.

Menjelang Hari Ibu, saya sampaikan hormat dan takzim bagi ibu , istri dan calon ibu yang selalu bangga dan sadar atas fungsinya menjadi pilar sebuah keluarga yang "Sakinah Mawaddah Wa Rahmah".....Amin Ya Robbal Alamin....




Sejarah Hari Ibu di Indonesia (dikutip dari Wikipedia)

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

[sunting] Mother's day

Peringatan Mother’s Day di sebagian negara Eropa dan Timur Tengah, yang mendapat pengaruh dari kebiasaan memuja Dewi Rhea, istri Dewa Kronus, dan ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno. Maka, di negara-negara tersebut, peringatan Mother’s Day jatuh pada bulan Maret.

Di Amerika Serikat dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, peringatan Mother’s Day jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei karena pada tanggal itu pada tahun 1870 aktivis sosial Julia Ward Howe mencanangkan pentingnya perempuan bersatu melawan perang saudara.


Tuesday, December 16, 2008

The Last Lecture: Pesan Terakhir Sang Professor

Setelah munculnya film Laskar Pelangi, makin besar kesadaran kita akan pentingnya guru (baca: pendidik).... Tidak hanya di Indonesia tapi di belahan dunia manapun karir ini menempati posisi yang terhormat dan sangat strategis......

Baru-baru ini muncul "The Last Lecture", sebuah buku biografi dan film dokumenter yang menceritakan Randy Pausch seorang professor dari Carnegie Mellon University.... Buku ini menceritakan perjuangannya menghadapi kanker pankreas pada akhir hidupnya tanpa menghilangkan kecintaan, dukungan dan selera humornya pada keluarga, sahabat, teman dan koleganya.

Pada akhir kuliahnya yang historis (mirip pidato Steve Jobbs di Stanford) ia masih sempat menyampaikan kuliah dengan judul "Really Achieving Your Childhood Dreams”. Randy menceritakan apa saja mimpi-mimpi masa kecilnya, mulai dari mendapatkan boneka beruang paling besar di pasar malam, menjadi salah satu designer animasi walt disney (walt disney imagineering), merasakan berada di ruang hampa, menulis artikel untuk World Encyclopedia, bermain untuk NFL (National Football League), dan menjadi Captain Kirk dalam film Star Trek. Hebatnya, hampir semua mimpi masa kecil itu menjadi kenyataan dengan keunikan caranya masing-masing.

Bagi sebagian orang, mungkin mimpi-mimpi itu hanyalah mimpi "kecil". Tapi kemudian justru mimpi-mimpi itulah yang mengubah kehidupan Randy, menjadikannya manusia yang berbeda. Bagaimana ia berusaha untuk membantu setiap orang yang dikenalnya (minimal adalah para mahasiswanya) untuk dapat merealisasikan mimpi-mimpi masa kecil mereka, serta bagaimana kita dapat memaknai hidup bila kita tahu kalau kita hanya punya sedikit kesempatan, dan kesempatan itu akan segera habis.

"If you lead your life the right way, the karma will take care of itself. The dreams will come to you." Itulah salah satu pesan dari Randy, dan itulah keyakinan yang terus menuntun Randy hingga akhir hidupnya.

Kuliah terakhir Randy sangat fenomenal. Bukan karena yang menyampaikannya adalah seorang yang sedang sekarat akibat kanker, tapi karena apa yang disampaikannya benar-benar menginspirasi. Rekaman kuliah terakhir ini dengan cepat beredar di youtube , kemudian juga dibukukan. Dan telah menginspirasi banyak orang yang menonton ataupun membaca bukunya.

Randy sendiri merekam kuliah terakhirnya tersebut bukan untuk sebuah kenangan semata-mata. Tetapi untuk ketiga anaknya, Dylan (6 tahun), Logan (3 tahun) dan Chloe (18 bulan). Randy sangat tahu bahwa kelak, ketiga anak-anaknya mungkin tidak akan ingat dengan jelas seperti apa sosok ayahnya. Mereka hanya akan mengenal ayahnya melalui foto dan cerita. Yang diinginkan Randi adalah agar kelak anak-anaknya bukan hanya mengenangnya (melalui rekaman kuliah terakhir itu), tapi juga yakin bahwa ayah mereka selalu mencintai mereka. Melalui rekaman kuliah terakhir tersebut, Randy ingin mengajarkan pada anak-anaknya, “how to live this life through achieving your childhood dreams”.

Rekaman kuliah itu memang sengaja dibuat oleh Randy untuk ketiga anaknya. Ia sudah tidak punya cukup waktu untuk ikut mendampingi ketiga anaknya tumbuh besar. Pelajaran dalam kuliah terakhirnya adalah pelajaran tentang kehidupan yang ingin ia wariskan pada anak-anaknya. Warisan yang tidak akan habis, sebagai pengganti waktu yang tidak akan pernah ia dapatkan untuk menemani mereka tumbuh dewasa.

Randy memberikan kuliah terakhirnya pada 18 September, 2007. Dan Jumat, 25 July 2008 yang lalu, Prof. Randy Pausch, akhirnya dikalahan oleh penyakitnya. Tetapi, Randy telah meninggalkan warisan yang besar, bukan hanya untuk anak-anaknya tetapi juga untuk semua orang yang mengenalnya (meski hanya melalui buku dan rekaman kuliah terakhirnya), tentang bagaimana memaknai hidup dan kehidupan, bagaimana membuat mimpi menjadi nyata, dan pelajaran tentang harapan.

“Brickwalls are there for a reason. They give us a chance to show how badly we want something. Only those who want it so badly can scale that brickwall., …Experience is what you get when you didn't get what you wanted” (Randy Pausch, 2007)

Note:
Dikutip dari Kick Andy dan beberapa sumber


Sunday, December 14, 2008

ARTI NAMA NEGARA/KOTA DI DUNIA



Dari tetangga sebelah........

Berikut ini adalah kepanjangan dari nama-nama negara/kota di dunia:

H.O.L.L.A.N. D
Hope Our Love Lasts And Never Dies

I.T.A.L.Y.
I Trust And Love You

L.I.B.Y.A.
Love Is Be au tiful ; You Also

F.R.A.N.C.E.
Friendships Remain And Never Can End

C.H.I.N.A.
Come Here...... I Need Affection

B.U.R.M.A.
Between Us, Remember Me Always

N.E..P.A.L.
Never Ever Part As Lovers

I.N.D.I.A.
I Nearly Died In Adoration

K.E.N.Y.A
Keep Everything Nice, Yet Arousing

C.A.N.A.D.A.
Cute And N au ghty Action that developed into
attraction

K.O.R.E.A.
Keep Optimistic Regardless of Every adversity

E.G.Y..P.T.
Everything's Great, You Pretty Thing !

M.A.N.I.L.A.
May All Nights Inspire Love Always

P.E.R.U.
Phorget (Forget) Everyone... Remember Us

T.H.A.I.L.A. N.D.
Totally Happy, Always In Love And Never Dull

J.A.K.A.R.T. A
Jambret Ada, Koruptor Ada, Rampok Tentu Ada

Friday, December 12, 2008

Anda atau saya yang harus berubah??!!


Setiap waktu kita dihadapkan pada perubahan......Ukuran apapun yang kita pakai...Besar atau kecil...Lama atau sebentar.....Rendah atau tinggi...selalu perubahan itu terjadi......

Akang Obama pun mengatakan "Change We Can Believe In"......Rakyat Indonesia pun berharap besar pada Reformasi untuk perubahan yang semakin baik......Kita pun berharap adanya perubahan mendasar pada penggulangan krisi global ini.....Seperti dalam lagu, semuanya ingi berubah bagai kepompong menjadi kupu-kupu

Pertanyaan Strategisnya......Apakah kita berubah? Apa yang membuat kita berubah? Sudah berapa lama kita berubah? Bagaimana kita berubah?

Semuanya mungkin didasarkan pada suatu pemeo "Yang tidak berubah itu hanya perubahan itu sendiri".....So, Anda atau saya yang harus berubah??!!

Friday, December 5, 2008

Lokakarya Kurikulum Elektro ITENAS 29Nov2008

Saya diminta untuk menjadi salah satu nara sumber pada Lokakarya Kurikulum Elektro ITENAS 29 November 2008. Presentasi saya dalam Lokakarya tersebut dapat dilihat di:

http://sardjana.multiply.com/photos/album/53