Thursday, July 28, 2011

Studi Perilaku dan Pengaruh Perkembangan Teknologi pada Pembelajaran Mahasiswa

 

Sebagai teknologi yang baru muncul - perangkat mobile, e-reader dan semua jenis media digital  - menjadikan kebiasaan belajar dari mahasiswa berubah dan berkembang menurut sebuah studi baru-baru ini yang dirilis oleh CourseSmart dan Penelitian Wakefield .

"Survei ini membuktikan bahwa perangkat mobile dan teknologi telah mengubah perguruan tinggi tradisional  dimana teknologi memainkan peran dalam kemampuan dan keberhasilan akademik mahasiswa," kata Jessica Nelson dari CourseSmart. "Saat ini siswa benar-benar membawa 'ransel digital'."

Studi ini menemukan bahwa 98 persen mahasiswa sekarang memiliki perangkat digital, dan 27 persen dari siswa menganggap laptop sebagai item paling penting dalam tas mereka. Sebelas persen dari siswa mengatakan ponsel mereka adalah benda paling penting dalam tas mereka. Siswa juga mengatakan teknologi membuat belajar lebih efisien, 85 persen dari responden survei mengatakan teknologi menghemat waktu mereka saat belajar - rata-rata dua jam per hari.

Perangkat digital dan media digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan akademik, termasuk menulis makalah (82 persen), melakukan penelitian (81 persen), mencatat di kelas (70 persen) dan membuat presentasi kelas (65 persen).

Dan tidak hanya siswa yang memanfaatkan teknologi digital di dalam dan di luar dari kelas. Profesor juga semakin sering menggunakan media digital untuk meningkatkan program yang mereka ajarkan.

"Survei menemukan bahwa baik mahasiswa dan dosen telah memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi lebih efektif," kata Nelson dari CourseSmart. "Sembilan puluh tujuh persen siswa melaporkan menerima materi digital dari dosen dan mahasiswa memakai rata-rata tiga perangkat digital yang berbeda setiap hari, yang membuktikan bahwa kedua kelompok di atas sadar teknologi."

"Semester lalu, saya mengambil Prodi Bahasa dan untuk setiap kelas profesor  kami,  presentasi PowerPoint dia kirimkan melalui Blackboard , yang merupakan cara profesor tersebut berkomunikasi dengan kami," kata Nicole Fitting dari Brooklyn, New York. Fitting sedang mengejar gelar master dalam "Patologi Bahasa" dari Brooklyn College. "Yang benar-benar menarik adalah kami berada di laboratorium komputer untuk belajar di kelas, jadi kami bisa mengunjungi beberapa situs Web untuk mendengarkan suara yang berbeda dari banyak orang dalam bahasa yang berbeda."

Fitting sering menggunakan Smartphone-nya untuk membaca slide yang disediakan oleh profesornya sehingga dia dapat mempelajari setiap kali punya waktu luang.

e-Learning

Fitting juga mengejar beberapa prasyarat gelar melalui e-learning di University of Iowa. Dia saat ini mengambil Kursus Anatomi dan Fisiologi Bahasa. Menggambarkan dirinya sebagai seorang pembelajar visual dan auditori, Fitting mengatakan ada keuntungan untuk mengambil kuliah online.

"Hal yang saya sukai tentang kuliah online adalah aku bisa belajar berulang-ulang," jelasnya. "Jika saya tidak cukup menangkap atau mengerti sesuatu, saya bisa kembali mendengarkannya."

Dia menambahkan bahwa Profesornya menarik presentasi PowerPoint-nya , dengan berbagai sumber internet dan bahkan film Flash serta mengintegrasikannya dengan mulus yang membantunya benar-benar mempelajari materi.

eBook

Dari perspektif mahasiswa, Fitting menggunakan ebooks untuk beberapa kelasnya.

"Semester ini saya telah dapat men-download  buku-buku anatomi bahasa, yang memungkinkan saya untuk membaca buku teks dimanapun saya berada tanpa harus membawa banya buku," katanya. "Saya menemukan bahwa hal itu membantu karena  tidak harus membawa beberapa buku serta Saya dapat dengan cepat dan mudah mengakses informasi yang saya tidak mengerti dengan melihat eBook itu. "

Dia  masih suka buku cetak untuk kualitas taktil dan kemampuannya untuk menulis catatan di margin, tetapi ia  juga mengatakan bahwa ebooks menutup kesenjangan, setidaknya dengan kemampuannya untuk menyorot bagian-bagian penting.

Jam Kantor

Siswa juga semakin beralih ke media digital untuk berkomunikasi dengan profesor di luar kelas. Survei CourseSmart  menemukan bahwa 91 persen mahasiswa mencari bantuan ekstra dari dosen mereka melalui e-mail, 13 persen menggunakan telepon seluler dan delapan persen menggunakan situs jejaring sosial .

Fitting mengatakan elearning memberikan akses sesi chatting dengan dosennya selama jam kantor dan mengatakan ia merasa mendapat perhatian lebih individual. Namun, karena dia mampu memutar ulang kuliah dosennya, dia hanya perlu sedikit pertanyaan yang membutuhkan perhatiannya.

Diterjemahkan secara bebas dari http://www.schools.com/articles/college-students-study-habits-evolving-with-technology.html

Untuk berita terkait, lihat:

No comments: